KALIANTAN BUKAN HANYA "BAU NYALE" SAJA
Pantai Kaliantan, selama ini identik sekai dengan Festival Bau Nyale. Setiap even asli budaya suku bangsa Sasak ini terselenggara, Pantai Kaliantan, desa Sriwe kecamatan Jrowaru selalu ramai dan penuh sesak oleh ribuan masyarakat yang memadatinya, hanya untuk menangkap cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan sang putri Mandalika.
Namun tahukah kalian jika Kaliantan merupakan salah satu pantai yang jika dalam keadaan sepi, seperti menunjukkan pesona yang sangat luar biasa. Beberapa kali bermain di pantai ini, rasa bosan dan lelah sepertinya enggan menghampiri saya. Setiap datang selalu terpana, dan terperangan dengan keindahan landscape yang disajikan kaliantan. Bukit, rerumputan hijau, pasir putih, hingga kombinasi biru muda dan biru tua air laut membuat Kaliantan selalu terlihat spesial. Belum lagi sejumlah deretan gili kecil yang ada di sepanjang laut selatan Lombok yang terlihat gagah, ketika diterjang ombak, membuat pemdandangan terasa begitu lengkap.
Untuk menuju ke Kaliantan, rutenya sama denga Pantai Sapah Nae, yang sudah saya posting beberapa waktu lalu. Namun, untuk mengunjunginya, setiba di desa Sriwe dan kampung Kaliantan, anda perlu berkorban sedikit dengan menghirup ribuan partikel debu yang dihasilkan oleh jalanan yang belum di aspal. Lantas setelah itu anda akan melewati padang rumput yang terbentang luas. Di sebelah kirinya anda akan melihat bibir pantai, yang juga masuk ke kawasan kaliantan. Namun, saya memiliki lokasi andalan. Tepatnya di belakang Bukit setelah melewati padang rumput. Viwe Gili Batu Dagong, garis pantai yang mendekati warna merah muda, air laut yang jernih, akivitas kerbau milik masyarakat hingga bukit yang menjulang tinggi membuat mata kita selalu terperanga, atas ciptaan yang Kuasa.
Pantai Kaliantan, bukan hanya Bau Nyale saja.
Namun tahukah kalian jika Kaliantan merupakan salah satu pantai yang jika dalam keadaan sepi, seperti menunjukkan pesona yang sangat luar biasa. Beberapa kali bermain di pantai ini, rasa bosan dan lelah sepertinya enggan menghampiri saya. Setiap datang selalu terpana, dan terperangan dengan keindahan landscape yang disajikan kaliantan. Bukit, rerumputan hijau, pasir putih, hingga kombinasi biru muda dan biru tua air laut membuat Kaliantan selalu terlihat spesial. Belum lagi sejumlah deretan gili kecil yang ada di sepanjang laut selatan Lombok yang terlihat gagah, ketika diterjang ombak, membuat pemdandangan terasa begitu lengkap.
Landscape Kaliantan
Untuk menuju ke Kaliantan, rutenya sama denga Pantai Sapah Nae, yang sudah saya posting beberapa waktu lalu. Namun, untuk mengunjunginya, setiba di desa Sriwe dan kampung Kaliantan, anda perlu berkorban sedikit dengan menghirup ribuan partikel debu yang dihasilkan oleh jalanan yang belum di aspal. Lantas setelah itu anda akan melewati padang rumput yang terbentang luas. Di sebelah kirinya anda akan melihat bibir pantai, yang juga masuk ke kawasan kaliantan. Namun, saya memiliki lokasi andalan. Tepatnya di belakang Bukit setelah melewati padang rumput. Viwe Gili Batu Dagong, garis pantai yang mendekati warna merah muda, air laut yang jernih, akivitas kerbau milik masyarakat hingga bukit yang menjulang tinggi membuat mata kita selalu terperanga, atas ciptaan yang Kuasa.
Landscape Kaliantan Sisi Timur
Pantai Kaliantan, bukan hanya Bau Nyale saja.
Semak Belukar Yang Terseret Air Laut
Menikmati Pantai
Menikmati Pantai
Penikmat Pantai (juga) Kebo
Comments
Post a Comment